Pergerakan Kamera untuk Membangun Bahasavisual dalam Film “Mukhlis”

Karya film yang berjudul Aransemen Pergerakan Kamera Untuk Membangun Bahasa Visual Dalam Film”Mukhlis”, merupakan film pendek fiksi yang berkisah tentang fenomena pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum ustadz di lingkungan pondok pesantren. Fenomena ini memberikan dampak besar terhadap lingkungan pondok pesantren dan begitu juga terhadap para ustadz yang berprofesi sebagai pengajar. Kisah ini dikembangkan oleh penulis ke dalam naskah skenario tanpa menghilangkan esensi dasar ide penciptaan. Cerita yang dihadirkan ulang seperti pelecehan seksual direpresentasikan melalui sebuah pekerjaan sampingan yang dimiliki oleh seorang ustadz, yaitu menjual DVD porno. Sedangkan konflik yang dibangun dalam film ini yaitu adanya seorang santriwan yang membutuhkan uang untuk melunasi pembayaran pondok pesantren. Konsep estetik pada proses penciptaan karya film pendek fiksi Mukhlis menggunakan komposisi dinamik sebagai media untuk membangun sebuah visual storytelling pada film fiksi. Penerapan pengambilan gambar (sinematik) mengacu pada konsep estetik maupun teknis yaitu aransemen elemen- elemen visual untuk mebangun bahasa visual. Pada produksi film, aspek sinematografi sangat berperan penting untuk mendukung unsur naratif serta estetik sebuah film. Kehadiran sinematografi atau disebut juga penataan kamera, menjadi pembangun bahasa visual pada film “Mukhlis”, terutama pada adegan aksi kejar-mengejar dan perkelahian. Film merupakan salah satu media yang memerlukan beberapa pendukung untuk menyampaikan cerita. Seorang sineas tidak hanya sekedar merekam adegan semata, namun juga mengontrol dan mengatur bagaimana adegan tersebut diambil, seperti jarak, ketinggian, sudut, durasi pengambilan, pergerakan dan lainnya.Kata Kunci : Film, Sinematografi, Bahasa Visua